ETOS DAN ETIKA
Oleh: Muhbib
Abdul Wahab
www.yusufaruke.blogspot.com
yusuf_fly@yahoo.com
@yusufaruke
Etos berasal
dari bahasa Yunani: ethos yang berarti: semangat, ruh, dan gairah.
•
Sedangkan
etika berarti: seperangkat nilai-nilai moral, norma-norma kepatutan dan
kepantasan (baik-buruk) dalam berinteraksi sosial.
•
Etos kerja =
semangat, ruh (yang menjiwai dan menyemangati) kerja.
•
Etika kerja
= nilai-nilai moral dan norma baik buruk (yang dianggap patut dan pantas) dalam
melakukan pekerjaan.
•
Etos kerja
berkaitan dengan suasana batin/hati; sedangka etika berkaitan dengan performa,
sikap dan tindakan yang dilandasi pertimbangan moral dalam bekerja.
Kerja itu Ibadah
•
Islam
mewajibkan setiap Muslim untuk bekerja, berusaha mencari rezeki yang halal dan
baik (thayyib) untuk memenuhi kebutuhan diri, keluarga dan kerabatnya.
•
Kerja yang
halal merupakan tugas yang diamanahkan oleh Allah kepada setiap Muslim.
•
Nabi
bersabda: “Barangsiapa bekerja untuk anak isterinya melalui jalan yang halal,
maka bagi mereka pahala seperti pahala orang yang berjihad di jalan Allah.”
(HR. al-Bukhari)
•
Sabda Nabi
Saw. lainnya: “Mencari kerja yang halal itu adalah wajib”. (HR. al-Baihaqi).
•
Kerja (‘amal,
isytighal) pada dasarnya meneladani sifat-sifat Allah. Setiap hari Dia
(Allah) itu selalu dalam kesibukan (Mahasibuk) (QS. Arrahman: 29)
•
Sebuah hadits menyebutkan bahwa bekerja adalah jihad fi sabilillah. Sabda
Nabi Saw, “Siapa yang bekerja keras untuk mencari nafkah keluarganya, maka ia adalah
mujahid fi Sabillah”(HR. Ahmad)
Prinsip-prinsip Etika dalam Bekerja
- Bekerja dengan niat Mengabdikan Diri Kepada Allah;
- Bekerja dengan ikhlas, cerdas, keras, tuntas, dan memberi rasa puas;
- Bekerja dengan Amanah;
- Bekerja dengan Tekun dan Profesional;
- Bekerja dengan kreatif dan berorientasi pada produktivitas tinggi;
- Bekerja dengan semangat kerja sama (teamwork);
- Bekerja demi Kebahagiaan umat manusia.
Sketsa Kerja Muhammad Saw.
•
8-11 tahun:
mulai menekuni profesi pengembala
•
12 tahun:
mulai Aktif sebagai Eksportir ke Syam
•
17-19 tahun:
Menjadi Pengusaha Mandiri
•
22 tahun:
Profesional Terkenal di Jazirah Arab
•
25 tahun:
Menikah, Mahar : 20 Ekor Onta & Memimpin Kafilah Dagang ke Mancanegara,
•
Menjelang
Usia Kenabian: Mendapat Gelar Pengusaha Terpercaya (“Al-Amin”), Tokoh Arbirtrer
& Konsultan Dagang Internasional.
Kunci Sukses Nabi dalam Bekerja
•
Komitmen
kuat pada STAF (Shidq, Tabligh, Amanah, Fathanah).
•
Orientasi
kerja adalah IBADAH (Ikhlas, Basmah, [Senyum], Akhlaq, Dakwah, Amal, dan
Hasil).
•
Bekerja
dengan semangat mencari rezeki yang halal, bukan semata memperoleh harta.
•
Rezeki dalam
Islam meliputi: harta, ilmu, kedudukan/jabatan terhormat, persahabatan,
kepuasan hati, kepuasan pengguna jasa, dsb.
Aktualisasi STAF
1. Shidq
(Kejujuran)
Nilai Etika
|
Aktualisasi Nilai dalam Kerja
|
Kejujuran
الصِدْق
(Jujur, benar, bersahabat, tidak mendustakan,
bersedekah)
|
|
2. Amanah (Keterpercayaan
Nilai Etika
|
Aktualisasi Nilai dalam Kerja
|
Amanah
|
|
3. Tabligh
(Menyampaikan)
4.
Nilai Etika
|
Aktualisasi Nilai dalam Kerja
|
Tabligh
تبليغ
(sampai, menyampaikan, fasih, komunikatif terbuka)
|
|
4. Fathanah (Kecerdasan)
Nilai Etika
|
Aktualisasi Nilai dalam Kerja
|
Fathanah
|
|
Aktualisasi Etos dan Etika Kerja
1.
Berupaya
menempatkan: Right man on the right place and in the right time = إذا وسد
الأمر إلى غير أهله فانتظر الساعة artinya: “Jika
suatu urusan itu diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat
kehancurannya”.
2.
Menjaga amanah (Terpercaya, akuntabel, trust) yang diberikan kepadanya. Nabi
Saw. Bersabda:إذا ضيعت الأمانة إلى غير أهلها فانتظر الساعة artinya: “Apabila amanah itu diserahkan kepada bukan
ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya.”
3.
Kerja harus itqan
(tekun, profesional, tuntas) =
إن الله يحب
أحدكم إذا عمل أن يتقنه (رواه البيهقي)
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai seseorang jika bekerja ia melakukannya
dengan profesional.” (HR. al-Baihaqi)
4.
Tidak melakukan eksploitasi, penzhaliman, perbudakan. Hak-hak diberikan sesuai
dengan kewajiban yang dibebankan kepada SDM. Nabi bersabda: اعطوا الأجير
أجره قبل أن يجف عرقه (Berikanlah
upah/honornya sebelum kering keringatnya.”
5. Membina
relasi sosial dengan baik dan beradab (Mu’amalah hasanah). Nabi
Saw. خالق أو عامل الناس بخلق حسن (Perlakukan/pergauli
manusia dengan akhlak yang baik) (HR. Musl.im)
6.
Optimalisasi pencapaian target (tujuan korporasi, institusi), pemanfaatan
waktu, dan disiplin kerja = اغتنم خمسا قبل خمس: حياتك قبل موتك،
وصحتك قبل سقمك وفراغك قبل شغلك وشبابك قبل هرمك وغناك قبل فقرك
7.
Penerapan Self control, waskat, dan penuh tanggung jawab dalam bekerja= وقل اعملوا
فسيرى الله عملكم ... + إن السمع والبصر والفؤاد كل أولئك كان عنه مسئولا
8.
Berorientasi terbaik (memilih yang terbaik, bekerja dan berprestasi terbaik).
Allah berfirman: : هو الذي خلق الموت والحياة ليبلوكم أيكم أحسنكم عملا (Dialah yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu
siapa yang paling baik amalnya). Nabi bersabd: الناس معادن خياركم في الجاهلية
خياركم في الإسلام (Manusia
itu ibarat tambang; yang terbaik di masa jahiliyah adalah juga yang terbaik
pada masa Islam).
9.
Meningkatkan kualitas diri, kapabilitas, dan keahlian dengan banyak belajar dan
berlatih demi peningkatan kinerja yang lebih baik. Allah berfirman: إن أحسنتم
أحسنتم لأنفسكم وإن أسأتم فلها (Jika kalian
berbuat yang terbaik, maka pada hakikatnya kalian berbuat untuk diri kalian
sendiri; sebaliknya jika berbuat jahat, maka akibatnya juga menimpa diri kalian
sendiri.” (al-Isra’ [17]: 7)
Aplikasi Trilogi: Iman-Ilmu-Amal
•
Iman dan
amal shalih dalam al-Qur’an pada umumnya disandingkan. Artinya, iman seseorang
tidak sempurna jika tidak disertai amal (kinerja) yang baik.
•
Iman dapat
membuahkan kinerja yang baik, jika dilengkapi dengan ilmu yang memadai.
•
Bekerja
dapat membuahkan produktivitas dan kreativitas yang bernilai jika dilandasi
keyakinan bahwa Allah itu melihat kinerja kita.
•
Bekerja pada
akhirnya harus dapat menambah dan meningkatkan: iman, ilmu, amal, dan rezeki
yang halal dengan aktualisasi STAF tersebut.
•
Rasul Saw
bersabda “Barang siapa pada malam hari merasakan kelelahan karena bekerja pada
siang hari, maka pada malam itu ia diampuni Allah” (Hadits Riwayat Ahmad &
Ibn Asakir)
Bekerja dengan Manajemen Lebah
v
Nabi SAW
bersabda: "Mukmin itu bagaikan lebah. Jika hinggap pada tanaman berbunga, ia
memakan sarinya yang baik, tidak mematahkan maupun merusak yang
dihinggapinya." (HR Ahmad, Abu Syaibah, dan Attabarani).
v
Karakteristik
Koloni (masyarakat) lebah:
1.
Bersatu-padu-kompak (Kesatuan, persaudaraan, kebersamaan)
2.
Bekerjasama, berbagi tugas dan fungsi
3.
Bekerja keras (maksimal) dan efektif
4.
Berorientai kepada produktivitas
5.
Berorientasi kepada kebersihan dan kesehatan
6.
Berorientasi kepada masa depan, berbuat untuk memberi
manfaat, dan kesejahteraan.
7.
Tidak merusak lingkungan, tetapi memberi nilai mutualisme
pada tumbuhan yang dihinggapi
8.
Anti mengonsumsi yang tidak baik (yang dikonsumsi lebah
adalah sari bunga atau minuman yang manis, bergizi).
9.
Menempuh jalan Tuhan (taat)
Puasa dan Prestasi Kerja!
•
Allah
berfirman: "Dan Tuhanmu memberikan ilham kepada lebah: 'Buatlah
sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang
dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap buah-buahan dan tempuhlah
jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar
minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan."
(QS Annahl [16]: 68-69).
•
Nabi
SAW dan para sahabatnya berhasil memenangi Perang Badr, Perang Tabuk, dan
membebaskan kota Mekkah di bulan Ramadhan.
•
Para ulama
seperti Imam Bukhari dan Imam Syafi’i berhasil menyusun karya-karya besar
mereka di bulan Ramadhan.
•
Jadi,
Ramadhan merupakan bulan berkarya produktif, bukan bulan kemalasan dan
kelemesan.
نكتفي بهذا
القدر، ونشكركم جميعا على حسن اهتمامكم ومتابعتكم لهذه المناقشة
والسلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar